Memahami Makna Aksesoris Baju Bodo yang Khas dengan Kemegahannya

Jika melihat baju Bodo pastinya ingin tahu perihal makna aksesoris baju Bodo yang digunakan, tentunya ini menjadi hal dasar yang patut diketahui. Sebabnya adalah banyak orang belum mengetahui tentang nilai dan pesan yang ingin disampaikan.

Apalagi pada generasi muda saat ini, masih tergerus ombak modernisasi, harusnya mengetahui lebih dalam apa yang ingin disampaikan dari tiap-tiap aksesori yang ada di busana khas Bugis tersebut.

Terkait topik busana adat pastinya Anda tahu bahwa Indonesia memiliki banyak ragam budaya Nusantara yang masih dipegang, misalnya kebaya, ulos, bahkan pada baju adat Sulawesi Selatan yang paling terkenal ini.

Selebihnya, Anda perlu pahami juga mengapa coraknya warna-warni dan seluruhnya memerlukan biaya yang tidak kecil. Ketahui juga sejarah-sejarah yang masih melekat hingga hari ini terus diungkap agar menjadi bahan pengetahuan generasi ke depan.

Konsep Kekinian Menjadi Dasar Pemasaran Baju Bodo di Sulsel

Baju adat seperti ini tentunya memiliki nilai yang tinggi ketika digunakan, memang pada baju bodo ini awalnya berlengan pendek dengan perniknya yang beragam. Namun, ada kaitannya dengan nilai strata ketika menggunakannya.

Zaman dahulu, baju ini dilengkapi dengan perhiasan dan Songkok Recca yang bisa dikatakan sebagai strata sosial yang ada. Kemudian beralih pada abad 18 sampai 19 ada penurunan bahwa semua orang bisa memakai busana adat tanpa memandang tingkatnya.

Lalu, saat ini proses pengembangan terus dilakukan hingga melahirkan banyak model modern hasil karya anak Sulawesi Selatan. Tanpa menghilangkan makna aksesoris baju Bodo yang ada, tampaknya jauh lebih eksotis dan mampu bersaing.

Penggunaannya pun bermacam-macam, ada kombinasi sarung, celana panjang atau lainnya. Ini bisa dilambangkan sebagai keselarasan dan kebijaksanaan oleh pemakainya, yakni hanya menggunakan sarung yang dililitkan dari pinggang hingga mata kaki.

Jika biasanya sarung dililitkan dan membuat bagian bawah dan kaki rapat namun pada pakaian ini sarung sengaja dipasang longgar sesuai dengan bentuk atasannya.

Perempuan suku Bugis saat itu biasa memakai sarung dan aksesori untuk baju Bodo tanpa dalaman sehingga lekuk dada terlihat jelas. Namun seiring berjalannya waktu, ketik raja Brunei pada 1840 berkunjung ke istana Bone dan melihat bentuk baju tersebut.

Sejak saat itu dan ditambah masuknya agama islam membuat baju tersebut mengalami beberapa perubahan. Mulai dari pemanjangan lengan, tambahan kerudung sampai coraknya yang tidak bisa lekang dari sejarah.

Memakai pakaian adat ini kurang lengkap rasanya jika tidak disertai dengan perhiasan atau aksesoris. Aksesoris yang digunakan tidak hanya pada kepala namun juga untuk leher, lengan bahkan pinggang.

Beberapa aksesoris tersebut diantaranya yaitu anting, bando, kalung bersusun, kalung panjang, gelang jenis keroncong dan lebar serta ikat pinggang berwarna emas. Di antaranya memiliki makna aksesoris baju Bodo tersendiri yang patut diketahui.

Lambang keagungan dan kemewahan nantinya terpancar di sana, mengingat acara perayaan seperti itu perlu dibanggakan dengan menggunakan pernik dan hiasannya yang cantik.

Aksesoris yang digunakan tersebut memiliki corak yang unik serta gambar yang detail untuk setiap bagiannya. Aksesoris yang telah disebutkan di atas adalah varian yang lengkap dan biasa digunakan untuk pengantin wanita.

Perhiasan atau aksesoris tersebut terbuat dari perak sehingga tidak akan terlalu berat ketika digunakan. Aksesoris yang cukup ringan ini menjadi satu kesatuan dengan desain simpel baju Bodo.

Namun ini hanyalah opsional saja ketika ingin menggunakan, tanpa perlu memaksakan harus menggunakan pernik yang sudah wajib. Sementara kewajibannya hanya menggunakan pakaian adat dan aksesorisnya yang wajar.

Leave a Comment